Edukasi Keamanan Siber, Dianggap Sepele Padahal Krusial

Minimnya edukasi keamanan siber di kalangan masyarakat Indonesia memang sangat mengkhawatirkan. Banyak orang tidak tahu pentingnya menjaga privasi data agar tidak disalahgunakan oleh oknum jahat.

Bahkan orang-orang yang sadar terhadap pentingnya keamanan siber sering dianggap paranoid. Masyarakat awam menganggap bahwa data pribadi kita tidak akan menimbulkan bahaya jika diketahui oleh orang lain.

Data pribadi itu seperti KTP, KK, nomor rekening, ijazah, dan masih banyak lagi lainnya. Sehingga mereka merasa tidak perlu terlalu khawatir terhadap privasi datanya ketika hendak melakukan berbagai kebutuhan administrasi.

Adanya edukasi keamanan siber bertujuan agar kasus pencurian data secara masif tidak lagi terjadi. Bahkan salah satu kementerian pernah menganggap sepele pencurian data, bukankah ini sebuah ironi.

Dimana negara yang benar-benar ingin mengejar digitalisasi justru acuh terhadap keamanan siber warganya sendiri. Oleh sebab itu kami akan membahas bagaimana tips menjaga keamanan data pribadi.

Sehingga saat kamu beraktivitas secara daring tidak akan menjadi mangsa empuk para pencuri data. Bukankah menjengkelkan ketika tiba-tiba kita menjadi klien pinjol padahal tidak pernah mengajukannya, itu contoh akibatnya.

Fundamental Edukasi Keamanan Siber bagi Masyarakat Awam

Disini kami akan membahas fundamental bagaimana menjaga keamanan data personal. Caranya sangat mudah, bahkan orang awam dapat melakukannya sendiri sebagai langkah mitigasi tindakan cyber crime.

1.      Data personal adalah aurat yang perlu ditutupi

Kami berani berikan contoh ketika kamu browsing dengan keyword foto KTP di google akan muncul banyak hasil pencarian. Naasnya semua data tersebut adalah valid dan dapat kita salah gunakan ketika memiliki niat jahat.

Ingat bahwa data personal adalah aurat yang perlu ditutupi jika kamu ingin hidup aman dan tentram. Jangan sampai mengupload foto KTP di internet tanpa tujuan jelas agar tidak dicuri oleh para penjahat internet.

Masih banyak orang awam melakukan kesalahan ini karena minimnya edukasi keamanan siber. Dampaknya jelas berbahaya bahkan bisa digunakan untuk melakukan kejahatan keuangan yang melibatkan pemilik data diri tersebut.

2.      Hati-hati dengan situs phising

Situs phising ini tampilannya hampir sama dengan situs asli, namun pengelolanya adalah para penjahat. Bahkan modus phising sekarang semakin berbahaya karena sulit dibedakan dengan aslinya.

Situs perbankan tentu menjadi target utama karena disini banyak orang menyerahkan datanya secara sukarela. Oleh sebab itu kamu perlu selalu teliti sebelum masuk situs bahkan ketika situsnya memiliki reputasi terpercaya.

3.      Kontak di android kamu tidak aman

Mulai dari modus Whatsapp malware yang bisa menguras rekening, sampai teror pinjol. Oleh sebab itu jangan menyimpan kontak terlalu banyak pada device yang digunakan secara personal.

Melalui edukasi keamanan siber ini kami menyarankan penggunaan note untuk menyimpan nomor kontak terutama di device personal. Jadi personal kamu tidak akan menjadi korban pembajakan identitas oleh oknum kriminal.

Mitigasi Kejahatan Cyber yang Perlu Diketahui Orang Awam

Di Indonesia setiap tahun selalu ada ribuan orang menjadi korban penipuan kejahatan internet. Kerugian yang diderita oleh masyarakat sebenarnya dapat kita cegah jika mengetahui mindset tepat.

Ketiga fundamental pada edukasi keamanan siber tadi dapat kamu jadikan sebagai staple dalam mengoperasikan perangkat android. Kita memang dituntut hati-hati terhadap potensi terjadinya penyalahgunaan identitas di dunia maya.

Salah satu mitigasi yang sebenarnya mudah kita gunakan adalah menggunakan dua perangkat android. Satu perangkat digunakan keperluan krusial seperti transaksi perbankan dan menyimpan kontak kerabat dekat.

Kemudian device berikutnya kita gunakan untuk keperluan casual yang tidak memiliki potensi menyimpan data vital. Misalnya perangkat tidak terinstal aplikasi e-commerce, dompet digital, dan mobile banking.

Pada edukasi keamanan siber ini kami ingin menekankan bahwa ketika ingin menginstal aplikasi mobile banking, pastikan device benar-benar terisolasi. Artinya kita tidak menggunakan aplikasi komunikasi keluar seperti whatsapp, telegram, atau sosial media lain.

Jadi smartphone nantinya akan diibaratkan sebagai dompet, fungsinya hanya menyimpan uang dan data penting. Jika ingin berkomunikasi bebas gunakan perangkat yang tidak terinstal aplikasi vital.

Merepotkan memang, namun ini langkah mitigasi paling mudah dilakukan sehingga tidak menjadi korban. Kita memang harus paranoid terhadap privasi cyber pada saat negara tidak mengeluarkan regulasi tegas.

Apakah kamu ingin menjadi salah satu dari jutaan orang korban pencurian data dari hacker. Ketika datanya sudah dijual maka pemilik dapat menggunakannya untuk tindakan kriminal penipuan berbasis perbankan.

Melalui pembahasan tadi kami ingin membuka wawasan orang awam bahwa privasi digital itu sangat penting. Sebarkan informasi edukasi keamanan siber ini agar banyak orang lebih waspada terhadap hak mereka.