Perusahaan kendaraan listrik di belanda yaitu Lightyear membuat inovasi terbaru dengan beralih ke panel surya pada mobil untuk membuat kendaraan tenaga listrik bisa bertahan lebih lama dan sekaligus bisa mengurangi waktu untuk pengecasan.
Perusahaan ini telah siap untuk memperkenalkan mobil tenaga surya dan siap untuk memproduksi pertama kali nya di dunia, dan memberi nama Lightyear 0. Mobil listrik tenaga surya ini dibentuk seperti mobil sedan bergaya ramping dan sangat hemat energi dengan melapisi panel surya melengkung diatasnya.
Perpindahan bahan bakar bumi ke tenaga surya pada kendaraan sangatlah penting terjadi sekarang ini, mengingat pasokan minyak dunia akan segera menipis, dan bahan bakar minyak sudah susah untuk di beli. Seperti di Indonesia baru – baru ini, Pemerintah Indonesia membuat kebijakan baru tentang pembelian bahan bakar untuk kendaraan , kebijakan beli pertalite pakai aplikasi, untuk pembelian bahan bakar akan menggunakan aplikasi myPertamina, kebijakan ini menjadi pro dan kontra bagi masyarakat.
Masyarakat mengira kebijakan membeli pertalite pakai aplikasi, aplikasi mypertamina, akan mempersulit untuk mendapatkan bahan bakar, apalagi banyak masyarakat bingung bagaimana cara menggunakan aplikasi mypertamina untuk pengisian bahan bakar mereka, tentu ini adalah strategi dari pemerintah untuk perlahan mengeser penggunaan bahan bakar minyak kendaraan menjadi kendaraan menggunakan tenaga listrik.
Inovasi pada kendaraan ini merupakan langkah besar bagi industri dan hanya awal dari masa depan, dimana semuanya akan bergantung dan di dukung oleh tenaga surya.
Untuk mendapatkan penghasilan lebih banyak perusahaan ini merancang mobil yang sangat efisien. Perusahaan mengklaim keputusan desain menjadikan Lightyear 0 salah satu EV paling hemat energi, memungkinkan Anda melaju dengan kecepatan 110 km/jam (68 mph) untuk 560 km (348 mil).
Produksi Lightyear 0 akan dimulai akhir tahun ini, dan mobil pertama akan dikirimkan pada awal November 2022. Maksimal 946 unit akan diproduksi dengan biaya mulai €250.000 ($262.000), membuat banyak orang terhibur dengan berita tersebut.
“Orang-orang yang membuat mobil bertenaga surya €250.000 ingin meyakinkan orang bahwa itu adalah “alternatif yang layak,” tweet musisi John D. Lewis. “Tidak dengan €250.000 sekali lempar, tidak.”
Dikotomi ini tidak hilang pada Lightyear, yang telah mengumumkan versi mobil berikutnya, Lightyear 2. Ditetapkan untuk memasuki produksi sekitar 2024/2025, versi berikutnya dari mobil bertenaga surya akan memiliki volume produksi yang tinggi. dijalankan, memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga dengan biaya yang lebih terjangkau sebesar €30.000 ($31.400).
Di Indonesia sendiri penggunaan mobil listrik masih sangat jarang, karena mungkin harga nya mungkin belum terjangkau bagi seluruh masyarakat. Hadirnya banyak perusahaan dengan mengembangkan inovasi terhadap mobil listrik ini, sehingga harga jual di Indonesia bisa terjangkau bagi masyarakat.