Akselerasi riset membuat quantum computing era sudah tidak terlalu jauh dalam jangkauan kita. Dalam dua dekade terakhir memenag akselerasi riset mengenai materi ini banyak dilakukan oleh berbagai pihak.
Quantum computing merupakan mekanisme yang berbeda dibandingkan dengan komputasi klasik selama ini kita gunakan. Contoh paling mudah adalah dari sistem data komputasinya yaitu bit vs qubit.
Bit merupakan bentuk data yang sekarang kita gunakan dalam komputer klasik dengan kapabilitas komputasi nol dan satu. Sedang qubit merupakan bentuk data yang mampu melakukan mekanisme komputasi secara paralel.
Otomatis quantum computing era akan membuat kinerja perangkat komputer menjadi jauh lebih cepat. Kita bisa mendapatkan kecepatan sekelas mainframe dalam perangkat handheld jika implementasi quantum computing ini dilakukan.
Lalu apa saja potensi dari implementasi tersebut pada kehidupan sehari-hari yang dapat dirasakan oleh manusia biasa. Tentu ada banyak hal yang dapat kita temukan dengan komputer berkecepatan tinggi.
Pada pembahasan ini kami tidak hanya akan mengupas potensinya namun juga tantangan dalam mencapai target tersebut. Karena sebuah pencapaian baru tidak akan pernah terjadi tanpa adanya tantangan.
Analisis Potensi Quantum Computing Era
Ini mungkin salah satu niche yang paling jarang diakses oleh orang awam karena menganggapnya terlalu kompleks. Memang benar terobosan ini cukup kompleks, namun ketika membahasnya secara ringan orang awam tentu dapat memahaminya.
Oleh sebab itu mari kita gali potensi dari quantum computing menggunakan bahasa paling sederhana. Sehingga orang awam dapat membuka mata mereka terhadap pencapaian terbaru guna memajukan peradaban manusia.
1. Kapabilitas pemecahan masalah kompleks
Dengan menggunakan sistem komputasi klasik seperti sekarang pemecahan masalah kompleks seperti kimia, medis, maupun optimasi akan berjalan lambat. Ada threshold dimana sebuah perangkat mampu melakukan kalkulasi terhadap berbagai faktor.
Adanya quantum computing era akan menciptakan sebuah alat terbaru dengan kapabilitas unggul dalam sektor komputasinya. Sehingga masalah kompleks seperti kimia maupun medis dapat dikembangkan dengan kecepatan eksponensial.
Artinya manusia dapat memperoleh akselerasi riset dalam hal tertentu misalnya obat untuk kanker. Kemampuan supercomputing jelas akan membawa banyak dampak positif untuk kemakmuran umat manusia.
2. Pengembangan aplikasi praktikal lebih luas
Aspek ini cukup menarik untuk kita bahas karena orang awam biasanya tertarik pada implementasi praktikal. Dengan adanya supercomputer kita akan memperoleh device dengan kekuatan ribuan kali lebih bagus dibandingkan komputer klasik.
Artinya dunia entertainment juga menjadi semakin luas saat quantum computing era sudah tercapai. Misalnya visual efek pada film dapat menjadi jauh lebih bagus dan terlihat nyata saat kita saksikan.
Tidak hanya itu game juga akan mengalami revolusi dimana developer mampu menciptakan dunia virtual mirip dengan dunia nyata. Jika kamu pernah menyaksikan sword art online, itu jelas dapat terwujud berkat adanya supercomputer.
Tantangan dalam Mencapai Quantum Computing Era
Salah satu tantangan untuk mencapai era komputer quantum adalah paradigma komputasi klasik yang masih kita pegang sampai sekarang. Banyak orang menganggap bahwa komputer adalah device yang fungsinya melakukan serangkaian kalkulasi.
Serangkaian kalkulasi tersebut tentu saja tidak akan dapat melakukan pengambilan keputusan sendiri. Paling sederhana kita bisa ibaratkan bahwa komputer hanya sebuah kalkulator yang canggih.
Secanggih apapun kalkulator tentu tidak akan mampu melakukan proses quantum entanglement. Ini merupakan fenomena dimana dua basis data yang terhubung dapat saling mempengaruhi dan berkomunikasi untuk menciptakan keputusan baru.
Dalam mencapai quantum computing era tentu kita harus merubah paradigma klasik yang selama ini dipegang. Kita perlu menganggap bahwa potensi dari komputer lebih dari sekedar alat bantu kalkulasi.
Dengan begitu berbagai macam pengembangan sektor optimasi kecepatan dapat dilakukan. Ada banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dalam hitungan detik menggunakan supercomputer.
Memakai algoritma pencarian grover dan primal shor misalnya, kita bisa menyelesaikan berbagai masalah kompleks. Permasalahan yang mungkin butuh berabad-abad jika menggunakan komputer klasik dapat selesai dalam hitungan detik saja.
Kemudian ada juga tantangan non teknis yang datang dari terbatasnya sumber daya alam. Manusia dalam beberapa dekade terakhir sudah melakukan eksploitasi terhadap bahan dasar pembuatan perangkat elektronik.
Dengan stok tersisa tanpa adanya terobosan material terbarukan jelas pencapaian ini menjadi semakin sulit. Secara teori kita sudah mampu membuat sebuah supercomputer siap pakai menggunakan SDA yang ada.
Namun terbatasnya opsi SDA membuat riset harus terus dilakukan agar unit bisa terbentuk dan dipasarkan secara umum. Kita nantikan saja apakah dalam dua dekade berikutnya manusia sudah mampu memasuki quantum computing era.